Pada bulan Oktober 2009 yang lalu,
NASA memberitahukan hasil penelitian mereka tentang penyebab keruntuhan
Peradaban Suku Maya. Dengan memakai teknologi ruang angkasa, misteri
Legenda Maya yang cerdas kini dapat diungkap.
Seperti yang kita ketahui, Suku Maya adalah suku yang menetap di
Amerika Tengah dan antara 250 M sd. 925 M mereka mencapai masa keemasan
dengan teknologinya. Keturunan Suku Maya masih ada hingga saat ini, yang
telah runtuh adalah peradaban mereka pada masa lampau. Suku Maya
terkenal sebagai suku yang memiliki peradaban yang unik dengan tingkat
intelektual yang tinggi. Pada zaman batu mereka telah mengenal seni
membuat bangunan, kecantikan, cara menanam dan sistem pertanian, juga
mengenal tulisan yang disebut dengan glyph. Terdapat kemiripan antara
Bahasa Jepang dan Bahasa Maya, kalau anda bisa berbahasa Jepang pasti
mengerti sedikit-sedikit Bahasa Maya.
Yang menarik, Suku Maya meninggalkan Candi El Castilo yang mirip
dengan Candi Sukuh di Jawa Tengah, hal ini pernah diteliti oleh Prof.
Gualberto Alonzo dan dituangkan dalam bukunya yang berjudul “An Overview
Of The Mayan World”. Walaupun memiliki peradaban yang sedemikian hebat,
akhirnya Peradaban Suku Maya mengalami keruntuhan.
NASA membiayai para peneliti untuk dapat menjelaskan hal ini.
Menggunakan teknologi ruang angkasa dengan pencitraan gambar dari
satelit, menghasilkan data infra merah untuk mengidentifikasi ratusan
kota kuno Suku Maya yang sebelumnya belum kita ketahui. Ini luar biasa,
dimana teknologi ruang angkasa dipakai dalam bidang Arkeologi.
Suku Maya menebang hutan hingga gundul untuk membangun kuil-kuil,
piramid dan monumen pada masanya. Kemudian terjadi musim kemarau,
kurangnya curah hujan menyebabkan persediaan air tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan kota-kota mereka, ditambah lagi dengan menyebarnya
wabah penyakit mengakibatkan kota-kota mereka mulai musnah satu-persatu.
Diperkirakan juga terjadi perang saudara, ini diperkuat dengan
ditemukannya kuburan massal pada beberapa kota Suku Maya. Kelaparan,
kehausan, wabah penyakit dan perang saudara akhirnya menjadikan mereka
legenda yang menghiasi buku-buku sejarah. Disini terlihat, pentingnya
kita menjaga kelestarian alam. Hutan sangatlah penting untuk
kelangsungan hidup kita, bahkan peradaban secerdas Maya mengalami
keruntuhan akibat mereka tidak menjaga alamnya. Semoga kita tidak
bernasib sama seperti mereka. Kesimpulannya, Suku Maya menyebabkan
runtuhnya peradaban mereka sendiri, bukan karena siapa-siapa.
Sebuah
legenda telah diceritakan secara turun temurun sejak lama di Amerika
Tengah. Baik suku Maya dan suku Aztec percaya bahwa dunia
telah dihancurkan 4 kali dan yang kita tempati sekarang adalah
dibawah Matahari ke 5. Raksasa hidup dibawah matahari pertama, dunia
mereka telah dihancurkan oleh air. Matahari kedua menyaksikan naga dari
udara menghancurkan dunia dan orang-orang diubah menjadi kera, hanya
seorang pria dan seorang wanita yang diselamatkan. Matahari ketiga
telah dihancurkan oleh api surga (meteor), manusia pada masa itu hanya
makan buah-buahan…
Pada masa Matahari ke 4, manusia telah mati
karena kelaparan, yang diikuti dengan banjir api dan darah. Diperkirakan
akhir dari dunia ke 5 telah tiba karena Bumi telah bergetar
(dikarenakan kemungkinan akan terjadinya pembalikan kutub magnet Bumi).
Kemudian semua kehidupan akan lenyap.
Mungkin anda telah
mendengar tentang kalender suku Maya. Dimulai dari 13 Agustus 3114
Sebelum Masehi, dan akhir jaman diperkirakan akan jatuh pada 21 Desember
2012. Ini berhubungan dengan Venus. Tetua suku Maya meninggalkan naskah
kuno berisi berbagai ramalan, khususnya mengenai gerhana matahari.
Mereka dianggap sebagai ahli astronomi yang terkenal.
Pada suatu
masa ketika manusia menghuni 12 planet, terdapat 13 tengkorak kristal
yang ditinggalkan. Mereka meninggalkannya untuk orang di Bumi. Orang
Atlantis meninggalkannya untuk suku Maya. Bila digabungkan bersama,
tengkorak ini dapat menyingkap informasi tentang asal usul kita dan
bagaimana cara untuk menghindari bencana di masa yang akan datang. Nenek
moyang kita dapat membuatnya berbicara, rahangnya dapat bergerak. Kita
mungkin bisa menganggapnya sebagai sebuah komputer super canggih.
Hasil
dari berbagai penelitian tentang tengkorak ini sangat mencengangkan.
Sebut saja penelitian pada tengkorak yang dinamakan Anna Mitchell-Hedges
yang dilakukan oleh laboratorium Hewlett Packard.
Hasilnya bisa diringkas sebagai berikut: “Peneliti kami tidak dapat
menjelaskan bagaimana cara tengkorak ini dipahat pada masa lalu tanpa
menggunakan alat-alat jaman sekarang.”
Menurut seorang ahli di
Hewlett Packard, akan membutuhkan waktu setidaknya satu tahun untuk
memahat tengkorak Anna Mitchell-Hedges meskipun menggunakan alat-alat
modern. Tidak dapat dijelaskan bagaimana sebuah pahatan yang rapuh dapat
bertahan utuh menghadapi goncangan-goncangan dan panas
bumi.
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini bisa saja membantu
memberikan bukti kebenaran dari legenda ini.
Perlu
diinformasikan pula bahwa sejak akhir abad ke 19, perdagangan tengkorak
kristal telah dimulai, namun kebanyakan adalah merupakan duplikat. Jadi
ini adalah legenda atau….?
Suku maya tak pernah ramalkan dunia
berakhir pada 2012
Jika anda termasuk orang yang khawatir
bahwa dunia akan berakhir tahun depan berdasarkan kalender suku Maya,
tenang-tenang saja lah: Akhir kehidupan di dunia masih jauh, kok!
Stidaknya itu lah yang dikatakan oleh beberapa ahli mengenai suku
Maya. Mereka ingin menepis setiap kepercayaan bahwa suku Maya kuno
pernah meramalkan dunia akan kiamat tahun 2012.
Kalender suku Maya menandai akhir dari lingkaran tahun 5.126 ialah
sekitar 12 Desember 2012, yang mestinya membawa kembali Bolon Yokte
--dewa suku Maya yang berkaitan dengan perang dan penciptaan.
Penulis Jose Arguelles menyebut tanggal itu sebagai "akhir masa yang
kita tahu" di dalam buku terbitan 1987 yang menelurkan setumpuk ahli
teori mengenai suku Maya, yang berspekulasi mengenai akhir yang penuh
bencana sudah dekat.
Namun, pertemuan para ahli di kota kuno suku Maya di Meksiko
selatan, Palenque, mengatakan itu semata-mata menandai berakhirnya satu
masa penciptaan dan awal dari penciptaan lain, demikian laporan wartawan
Reuters Pepe Cortes.
"Kita harus jelas mengenai ini. Tak ada ramalan bagi 2012," kata
Erik Velsquez, ahli "etching" di National Autonomous University of
Mexico (UNAM). "Etching" adalah tindakan atau proses pembuatan rancangan
atau gambar di lempengan logam, kaca dan lain-lain, dengan menggunakan
korosif dari asam acid. "Itu adalah kekeliruan pemasaran."
National Institue of Anthropological History di Meksiko telah
berusaha meredam gelombang ramalan oleh para ahli ramal mengenai kiamat.
"Pemikiran kaum messiah Barat telah menyelewengkan pandangan dunia
peradaban kuno seperti suku Maya," kata lembaga tersebut di dalam satu
pernyataan.
Di dalam kalender suku Maya, penghitungan panjang kalender dimulai
pada 3.114 SM dan dibagi rata-rata jadi masa 394 tahun yang disebut
Baktun. Suku Maya menganggap angkat 13 itu suci dan Baktun Ke-13
berakhir tahun depan (2012).
Suku Maya adalah kelompok suku yang tinggal di semenanjung Yucatan,
Amerika Tengah --yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah
barat, dan Laut Karibia di sebelah timur.
Suku tersebut, yang pada zaman batu mencapai kejayaan di bidang
teknologinya (250 M hingga 925 M), menghasilkan bentuk karya dan
peradaban unik seperti bangunan (Chichen Itza), pertanian (kanal
drainase), tanaman jagung dan latex, sumurnya yang disebut "cenotes".
Cara mereka berkomunikasi dan mendokumentasikan tulisan: Tulisannya
menggunakan gambar dan simbol, yang disebut "glyph". Ada dua macam
glyph: yakni yang menampilkan gambar utuh dari benda yang dimaksudkan,
dan tipe yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan suku katanya.
Misalnya kata "balam: jaguar", digambarkan dengan kepala binatang
tersebut, atau dengan tiga suku kata "ba"-"la"-"ma", yang terdiri
daratas tiga gambar sejenis mangkok/tempurung.
Sven Gronemeyer, seorang peneliti mengenai kode-kode di dalam suku
Maya dari La Trobe University di Australia, mengatakan apa yang disebut
akhir dunia mencerminkan peralihan dari satu era ke erat berikutnya,
saat Bolon Yokte kembali. Ia telah berusaha membaca sandi di dalam
kalender tersebut.
"Karena Bolon Yokte sudah hadi pada hari penciptaan ... tampaknya
alamiah bagi suku Maya bahwa Bolon Yokte akan hadir lagi," katanya.
Dari rata-rata 15.000 teks glyph yang terdaftar dan ditemukan di
berbagai tempat berbeda mengenai apa yang saat itu menjadi kekaisaran
suku maya, hanya dua yang menyebut-nyebut 2012, kata Intitute itu.
"Suku Maya tak berfikir tentang kemanusiaan, pemanasan global atau
meramalkan kedua kutub akan bersatu," kata Alfonso Ladena, profesor dari
Complutense University of Madrid. "Kita lah yang memproyeksikan
kekhawatiran kita dengan menjadikan mereka sebagai landasan."
Istana Suku Maya Berusia 2.000 Tahun Ditemukan
Istana suku Maya kuno di Chiapas, Meksiko
Sebuah tim ilmuwan Meksiko
telah menemukan reruntuhan dari sebuah istana suku Maya berusia dua ribu
tahun, di wilayah Chiapas.
"Penemuan ini merupakan bukti dari
pendudukan awal kota-kota suku Maya kuno di wilayah Upper Usumacinta,
hutan Lacandona, Chiapas" ujar pihak National Institute of Anthropology
and History dalam sebuah pernyataannya.
Seperti yang dikutip dari
Fox News, Minggu (4/9/2011), Luis Alberto Martos, pimpinan
dari proyek tersebut mengatakan bahwa penemuan tersebut merupakan bukti
pendudukan di wilayah tersebut pada 50 tahun sebelum masehi sampai 50
tahun sesudah masehi.
Martos menambahkan bahwa bukti awal
pendudukan wilayah tersebut oleh suku Maya sebelumnya tercatat hanya
pada waktu 250 tahun sesudah masehi.
Dikatakan oleh Martos bahwa
istana tersebut terdiri dari ruangan-ruangan dengan tembok selebar satu
meter, yang bagian ujungnya melingkar. "Karakteristik awal dari
arsitektur suku Maya," jelasnya.
Selain itu ditambahkan pula oleh
Martos bahwa suku Maya kemudian membongkar bangunan asli istana
tersebut dan menambahkan tingkatnya. "Hal itulah yang menjelaskan
mengapa bangunan aslinya tetatp berada di bagian bawah dan terkubur,"
ungkapnya.
Konstruksi-kontruksi tambahan tersebut dibangun antara
periode 250-800 tahun sesudah masehi, dan menjelaskan periode Klasik
dalam sejarah suku Maya.
"Penelitian ini akan menyediakan
pemahaman mendalam menenai interaksi sosial dan politik di wilayah
tersebut, di mana juga terjadi beberapa konflik dan pertempuran," ujar
Martos.
Para ilmuwan yang menyelidiki situs tersebut sepakat bahwa penemuan tersebut mampu menjelaskan sejarah wilayah tersebut, dimulai dari era Biasa sampai ke 1.000 tahun sesudah masehi. "Periode 10 abad bisa dijelaskan dalam arsitektur istana ini," pungkas Martos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar